TENGGARONG – Pemerintah Desa Sumber Sari di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berkomitmen untuk memperkuat sektor pertanian melalui perbaikan infrastruktur jalan usaha tani. Langkah ini diambil untuk mendukung dua komoditas utama desa, yaitu karet dan sawit, yang selama ini dikelola secara mandiri oleh masyarakat.
Kepala Desa Sumber Sari, Sutarno, menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 50 hektare lahan sawit dan karet yang sudah berproduksi. “Komoditas utama kami adalah karet dan sawit yang dikelola secara pribadi oleh warga. Meskipun pernah ada yang mencoba menanam kopi, namun belum berkembang,” ujar Sutarno, Sabtu (19/7/2025).
Infrastruktur jalan menuju area perkebunan menjadi perhatian serius karena kondisinya yang masih rusak dan menyulitkan distribusi hasil pertanian. “Alhamdulillah, tahun ini sudah dibangun satu jalur dan dibentuk badan jalannya, meski belum sampai pada tahap pengerasan. Ke depan, kami programkan agar jalan-jalan menuju kebun bisa lebih baik,” jelas Sutarno.
Perbaikan jalan usaha tani ini sangat penting mengingat jarak kebun yang cukup jauh dari jalan utama. “Akses jalan yang layak akan memudahkan pengangkutan hasil pertanian ke pasar,” tegas Sutarno. Pendanaan untuk program ini berasal dari Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD Kukar.
Sementara itu, untuk Dana Desa, Sutarno menyampaikan bahwa sesuai instruksi Kementerian Desa, 20% harus dialokasikan khusus untuk ketahanan pangan. “Jika kami menerima dana sebesar Rp1 miliar, maka Rp200 juta harus kami alokasikan untuk ketahanan pangan melalui BUMDes. Ini tidak bisa diganggu gugat,” pungkas Sutarno.
Dengan perbaikan infrastruktur dan alokasi dana yang tepat, Desa Sumber Sari berharap dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakatnya (Adv/DPMD Kukar)