TENGGARONG – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya memperluas perannya dalam mendukung perekonomian desa. Meskipun selama ini peran BUMDes belum terlalu dominan dalam sektor pertanian, peluang pengembangan mulai terlihat di sektor wisata yang potensial.
Kepala Desa Sumber Sari, Sutarno, mengakui bahwa BUMDes memang belum maksimal dalam mengambil bagian di rantai distribusi hasil pertanian. Hal ini terjadi karena pola petani di desanya lebih cenderung menjual hasil panen langsung ke pasar atau melalui penggilingan padi milik warga. “Sebenarnya BUMDes belum berperan, karena itu tadi. Petani kita di sini ada yang jual ke pasar sendiri. Kalau BUMDes mau ambil dari situ, pasti ada selisih harga lagi,” ujar Sutarno, Sabtu (19/7/2025).
Meskipun demikian, BUMDes tetap aktif melayani pesanan dalam jumlah besar, terutama saat ada permintaan dari luar desa. Dalam kondisi seperti itu, BUMDes bisa mendapatkan margin harga yang cukup baik. “Kemarin, misalnya, ada desa lain pesan dari kita, minta dikirim dua ton. Nah itu pesanan memang, dan biasanya mereka (pembeli) mau harga agak tinggi sedikit. Jadi ada selisih, BUMDes juga dapat untung dari situ,” jelasnya.
Untuk kondisi normal, distribusi beras masih dikendalikan oleh petani, tengkulak lokal, dan pemilik penggilingan padi yang berperan sebagai pedagang utama. Namun, BUMDes kini mulai merambah sektor wisata melalui kerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Upaya ini diharapkan dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Desa (PAD) yang baru dalam waktu dekat.
“Ini baru kita rintis tahun ini. Kita kerja sama dengan Pokdarwis untuk sektor wisata. Baru kelihatan nanti tahun depan,” kata Sutarno. Ia menjelaskan bahwa bantuan dana telah dimanfaatkan untuk membangun fasilitas wisata berupa lantai glamping di kawasan puncak desa. Fasilitas itu akan disewakan, terutama saat akhir pekan ketika pengunjung ramai.
“Nanti penyewaan itu dibagi hasil, ada yang untuk Pokdarwis, ada juga untuk BUMDes. Ini insyaallah pasti jalan, karena banyak yang butuh tempat seperti itu sekarang,” ujarnya. BUMDes sendiri sudah berdiri sejak sebelum Sutarno menjabat sebagai kepala desa. Ia menyebut BUMDes itu mulai aktif sekitar tahun 2015 dan kini mulai menunjukkan arah baru setelah sebelumnya hanya mengandalkan usaha mandiri tanpa mitra.
Dengan pengembangan sektor wisata ini, BUMDes Sumber Sari berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian desa sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. “Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi desa, baik melalui sektor pertanian yang sudah ada maupun melalui sektor wisata yang sedang kami rintis,” pungkas Sutarno. (Adv/DPMD Kukar)